fbpx

(Resensi) Menjadi Young Social Entrepreneurs yang Kekinian Melalui Dunia Digital

 

Salah seorang dosen jurusan Ilmu Komunikasi, Dr. Diah Ajeng Purwani, S.Sos., M.Si menulis buku Pemberdayaan Era Digital. Cetakan pertama April 2021 setebal 149 halaman ini diterbitkan oleh Bursa Ilmu. Buku ini merupakan kategori Buku Komunikasi Pemberdayaan sehingga cocok dibaca oleh akademisi maupun generasi millenial yang ingin menjadi Young Social Entrepreneurs.

Bedanya Young Social Entrepreneurs dengan Young Entrepreneurs?

Menurut data BPS (Biro Pusat Statistik) 2020 tercatat bahwa populasi generasi millenial sekitar 70 juta orang. Dalam konteks Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), generasi millenial akan memegang peranan penting karena jumlah penduduk ASEAN adalah 675 juta orang dan 40% diantaranya adalah orang Indonesia (270,20 juta orang). Beberapa tahun terakhir, jumlah Young Social Entrepreneurs meningkat di berbagai daerah di Indonesia. Young Social Entrepreneurs tidak hanya membangun bisnis untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya, tetapi juga memiliki tujuan untuk memecahkan masalah sosial atau mempengaruhi perubahan sosial di masyarakat. Young Social Entrepenurs menarik untuk dikaji karena pengaruh besar generasi millenial sebagai pengguna terbesar media digital dapat memanfaatkan media tersebut untuk melakukan pemberdayaan masyarakat.

Pemberdayaan Masyarakat VS Dunia Digital

Pemberdayaan masyarakat bermakna konsep pembangunan yang merangkum nilai-nilai sosial dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui transfer sumber daya, seperti dalam hal pendidikan, peluang kerja, dan perawatan kesehatan. Pemberdayaan masyarakat yang lebih sering dilakukan secara offline menjadi penting untuk dievaluasi karena perubahan zaman yang cepat, besar, dan dinamis di era digital saat ini. Buku ini menjelaskan bagaimana fenomena pemberdayaan masyarakat di era digital yang dilakukan oleh Young Social Entrepreneurs, khususnya melalui media sosial.

Content Creator Sebagai Bagian dari Pemberdayaan di Dunia Digital

Salah satu bagian menarik yang dibahas di buku ini yaitu peran content creator sebagai bagian dari pemberdayaan melalui media sosial. Young Social Entrepreneurs sebagai pelaku pemberdayaan memanfaatkan media sosial untuk media publikasi kegiatan bisnis berbasis sosial. Melalui media sosial, mereka dipertemukan dengan volunteer, donatur dan masyarakat sehingga mempermudah kegiatan bisnis sosial yang mereka jalankan. Disinilah peran content creator, dimana mereka membuat strategi komunikasi dan mewujudkannya berupa konten-konten yang menarik di media sosial, khususnya Instagram dan Facebook.

Buku ini memiliki pembahasan yang lengkap dan kompleks mulai dari konsep pemberdayaan hingga tantangan pemberdayaan di media sosial. Penulis juga menyertakan contoh-contoh nyata berupa hasil riset beberapa Young Social Entrepreneurs di Indonesia. Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang Young Social Entrepreneurs yang kekinian, bisa beli bukunya di www.adipurabooks.com

Tentang Penulis

Dr. Diah Ajeng Purwani, S.Sos., M.Si merupakan Dosen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Menyelesaikan Program Doktoral di Universitas Gadjah Mada Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan dengan predikat Cumlaude (IPK 4,00). Ia aktif sebagai penggiat social entrepreneurs bersama rekan-rekan UMKM dan ICMI Khadijah Yogyakarta. Selain itu, Ia aktif sebagai Trainer di Center for Teaching Staff Development (CTSD) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang rutin memberi pelatihan/workshop bagi pengajar di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *