Kekayaan perspektif buku ini, karena riset yang dipilih menggunakan pendekatan kualitatif berparadigma komunikatif dramaturgis yang digagas oleh Erving Goffman dan Jurgen Habermas. Sehingga riset ini sangat kuat membuktikan bahwa iklan politik benar-benar telah menjadi trend politik dan bahkan sebagai budaya populer (popular culture) dalam politik demokratis.
Khasanah jabaran teoritik yang dihasilkan dari teori dramaturgi Erving Goffman dalam melihat iklan politik, peneliti menemukan iklan politik sebagai Selebritisasi Politik dan iklan politik sebagai Kepura-puraan Politik. Sementara itu jabaran dari teori tindakan komunikatif Jurgen Habermas ditemukan bahwa iklan politik sebagai Manipulasi Komunikasi dan iklan politik sebagai Represif Komunikasi.