Manusia merupakan seperangkat sistem organ yang di dalamnya terinstal sebuah software bernama fitrah. Program fitrah begitu dahsyat menjadikan manusia menguasai ilmu dan teknologi sehingga ia perkasa membangun peradaban. Karena fitrah itu pula, manusia saling mencintai, cenderung pada perdamaian dan melestarikan lingkungan hidup.
Kemudian mengapa kemajuan ilmu dan teknologi justru menunjang keganasan antroposentris manusia dalam melakukan pembunuhan super power dan pengrusakan lingkungan hidup. Mengapa ideologi dan budaya menimbulkan pertentangan konflik dan bahkan perang. Mengapa agama turut terperangkap dalam skenario konflik dan perang. Yang lebih menyedihkan lagi, demokrasi telah menjadi berhala bagi kalangan tertentu yang kadangkala dipraktikan melalui cara-cara manipulatif, anarkis, konflik dan perang. Sementara itu, dunia pendidikan sedang berhias diri sambil membiarkan mahasiswa dan pelajar terjerembab dalam praktik kekerasan dan tawuran.
Nah, buku ini menyediakan jawaban dari sejumlah pertanyaan di atas. Persinggungan nilai yang terjadi telah menggugah kesadaran nalar kritis dan genial untuk mengevaluasi kembali eksistensi manusia dari perspektif fitrahlogi. Diungkapkan pula, urgensi aliran pendidikan fitrah dan jihad dalam mewujudkan cita perdamaian abadi