Deskripsi Produk
Ke sekian kali dedaunan kering memenuhi Taman Bukit Arjuna. Ini adalah bulan ke-24 sejak pertama ia duduk di kursi yang terbuat dari akar kayu jati 24 bulan yang lalu, setiap bulan menjadi hal yang wajib bagi wanita bermata bulat ini.
Hanya bagian mata yang tampak terlihat karena sebagian tubuhnya yang lain tertutup oleh jubah hitam. Guratan senyum tetap terlihat di mata, teduh menutupi rasa rindu yang tak ada habisnya. Di salah satu kota di timur Jawa, Blitar. Orang-orang sibuk berlalu-lalang di depannya bersama keluarga mereka masing-masing menikmati kemewahan Bukit Arjuna, melapangkan tikar dan duduk di atas hamparan rerumputan yang luas.
Pohon jati berjejer di setiap ruang memberikan keteduhan, burung gereja berkicau nyaring lalu menyembul dari sela-sela dedaunan dan hinggap di atas ranting, mereka bercengkerama tertawa riang, bergembira menikmati hari minggu yang cerah. Wanita itu masih terus tersenyum duduk di kursi taman yang terbuat dari akar kayu jati.
Perlahan bulir bening itu kembali menetes, saat hati tak mampu menampung rindu. Sakit tak bertepi. Ia sudah lupa bagaimana cara menangis, saat terakhir berjanji pada suaminya ia akan terus tersenyum menunggu kehadirannya.
“Ibu lega … akhirnya air mata itu terlihat, Nak.” Wanita paruh baya mendadak hadir, lalu duduk di sebelahnya.
Ia duduk membasuh pundak wanita berjubah, ikut menangis bersama. “Menangislah, Sayyidah … menangis.”
Perlahan isak tangis terdengar, bersamaan dengan napas yang tersengal.
Berjanji untuk tidak menangis ternyata begitu sulit. Erat, Sayyidah memeluk wanita tua di hadapannya. Menarik napas, lalu kembali mencoba menata hati.
Sayyidah namanya, wanita keturunan Melayu Jawa. Tubuhnya tinggi bak model, hidungnya mancung, matanya bulat dan berbulu lentik, semua kecantikannya tertutupi dengan jubah yang ia kenakan setiap hari. Hanya segelintir lelaki yang tahu bagaimana rupanya; dia ayahnya, adik lelakinya, Eru, Amir, dan Bram, juga … Maheru.
Ini adalah kisah tentang lelaki bernama Eru seorang brigadier muda dari kesatuan Densus 88 yang berjuang mendapatkan cintanya hingga ia sadar dan terpatri pada cinta yang sesungguhnya, cinta yang ia dapatkan di Tanah Syam kota Aleppo. Kisah cinta yang sangat rumit. Kepergian Eru menyisakan luka di hati Sayyidah hingga kini. Bukan luka tersakiti, melainkan luka rindu yang mulai menganga. Kisah cinta yang belum usai, dan berjanji akan wanita itu selesaikan setelah Eru menjemputnya.
Setelah membaca novel ini kau akan menemukan apa arti cinta yang sesungguhnya. Penuh dengan cerita yang menegangkan juga cerita romance yang siap-siap akan membuat kalian menghabiskan lembaran tisue.
#novel #novelindonesia #novelislami #novelbestseller #bestseller #eru #sayyidah #isrinasumia #novelkeren ##